CIVIL ENGINEERING

CIVIL ENGINEERING

Kerusakan - Kerusakan Pada Beton

0 comments

  Kerusakan yang Mungkin Terjadi


   Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahapan pelaksanaan meliputi:
  • a.       Ketidakkokohan bekisting / acuan dan perancah / form-work
  • b.      Tidak adanya selimut beton
  • c.       Kurangnya perhatian pada sambungan beton
  • d.      Penghentian pengecoran pada tempat yang salah
  • e.       Jenis semen yang digunakan tidak tepat
  • f.        Penggunaan bahan kimia tambahan (admixture)
  • g.       Tinggi penuangan yang besar
  • h.       Cara pemadatan


Kecuali kasus-kasus khusus ,pengecoran yang menggunakan tremi jarang digunakan lagi karena hal ini akan menyebabkan :
  • 1.      Tidak homogennya campuran
  • 2.      Keplastisan yang diperlukan tinggi
  • 3.      Komposisi campuran kadang-kadang tidak tepat lagi atau lebih banyak air untuk melancarkan penuangan.

Indikasi dari pengeluaran biaya untuk pekerjaan beton meliputi:
a.       Biaya perawatan (curing cost) selama pelaksanaan
b.      Biaya pemeriksaan (inspection cost) dan preventive cost, yaitu biayauntuk perbaikan
c.       Perawatan koreksi termasuk perbaikan kemudian
d.      Penggantian bagian-bagian yng rusak
Kecerobohan pada saat perencanaan dan pelaksanaan akan menyebabkan tingginya biaya struktur (cost structure) secara keseluruhan. Setelah struktur jadipun ,banyak terjadi kesalahan dalam pemakaian yang antara lain disebabkkan oleh:
  • 1.      Pemberian beban yang berlebih
  • 2.      Perubahan fungsi
  • 3.      Penambahan struktur yang tidak direncanakan.

Kerusakan-kerusakan pada beton
Keawetan struktur beton selama masa pelaksanaanmya maskih tetap memerlukan jaminan pengawasan pelaksanaannya, agar beton tidak menimbulkan kerusakan pada kondisi normal selama umur rencananya. Kerusakan –kerusakan tersebut terjadi akibat pengaruh mekanis, fisika, kimia. Untuk itu, perlu diambil langkah –langkah pencegahan.

Kerusakan akibat Pengaruh Mekanis
Pengaruh Mekanis yang paling umum adalah gempa. Beton harus direncanakan agar dapat berperilaku daktail (mempunyai sifat daktalitas). Variasi kerusakan yang timbul dapat berupa goresan-goresan (retak rambut) akibat pengaruh bahan dan getaran yang kecil (Ledakan) sampai ke kerusakan hancur (gempa tinggi). Menurut SNI, untuk menghindari hal ini strukturny harus direncanakan dengan mengikuti ketentuan yang tertuang dalam SK.SNI.T-15-1991-03 mengenai tata cara pembangunan gedung.

Kerusakan akibat Pengaruh Fisika
Kerusakan ini akibat pengaruh temperatur yang dapat menimbulkan kehilangan panas hidrasi dan kebakaran.  Kerusakan lainnya akibat waktu dan suhu misalnya creep dan crack serta penurunan yang tidak sama pada tanah dasarnya.

Kerusakan akibat Pengaruh Kimia

Kerusakan ini umumnya paling banyak muncul pada struktur beton. Kerusakan ini berkaitan langsung dengan struktur dan lingkungan setempat, misalnya, akibat korosi, tingkat keasaman yang tinggi dan lainnya.



Artikel Terkait:



Comments
0 comments: