Kerusakan yang Mungkin Terjadi
Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam tahapan pelaksanaan meliputi:
- a. Ketidakkokohan bekisting / acuan dan perancah / form-work
- b. Tidak adanya selimut beton
- c. Kurangnya perhatian pada sambungan beton
- d. Penghentian pengecoran pada tempat yang salah
- e. Jenis semen yang digunakan tidak tepat
- f. Penggunaan bahan kimia tambahan (admixture)
- g. Tinggi penuangan yang besar
- h. Cara pemadatan
Kecuali
kasus-kasus khusus ,pengecoran yang menggunakan tremi jarang digunakan lagi
karena hal ini akan menyebabkan :
- 1. Tidak homogennya campuran
- 2. Keplastisan yang diperlukan tinggi
- 3. Komposisi campuran kadang-kadang tidak tepat lagi atau lebih banyak air untuk melancarkan penuangan.
Indikasi dari
pengeluaran biaya untuk pekerjaan beton meliputi:
a.
Biaya perawatan (curing
cost) selama pelaksanaan
b.
Biaya pemeriksaan
(inspection cost) dan preventive cost, yaitu biayauntuk perbaikan
c.
Perawatan koreksi
termasuk perbaikan kemudian
d.
Penggantian
bagian-bagian yng rusak
Kecerobohan pada
saat perencanaan dan pelaksanaan akan menyebabkan tingginya biaya struktur
(cost structure) secara keseluruhan. Setelah struktur jadipun ,banyak terjadi
kesalahan dalam pemakaian yang antara lain disebabkkan oleh:
- 1. Pemberian beban yang berlebih
- 2. Perubahan fungsi
- 3. Penambahan struktur yang tidak direncanakan.
Kerusakan-kerusakan
pada beton
Keawetan
struktur beton selama masa pelaksanaanmya maskih tetap memerlukan jaminan
pengawasan pelaksanaannya, agar beton tidak menimbulkan kerusakan pada kondisi
normal selama umur rencananya. Kerusakan –kerusakan tersebut terjadi akibat
pengaruh mekanis, fisika, kimia. Untuk itu, perlu diambil langkah –langkah
pencegahan.
Kerusakan
akibat Pengaruh Mekanis
Pengaruh Mekanis
yang paling umum adalah gempa. Beton harus direncanakan agar dapat berperilaku
daktail (mempunyai sifat daktalitas). Variasi kerusakan yang timbul dapat
berupa goresan-goresan (retak rambut) akibat pengaruh bahan dan getaran yang
kecil (Ledakan) sampai ke kerusakan hancur (gempa tinggi). Menurut SNI, untuk
menghindari hal ini strukturny harus direncanakan dengan mengikuti ketentuan
yang tertuang dalam SK.SNI.T-15-1991-03 mengenai tata cara pembangunan gedung.
Kerusakan
akibat Pengaruh Fisika
Kerusakan ini
akibat pengaruh temperatur yang dapat menimbulkan kehilangan panas hidrasi dan
kebakaran. Kerusakan lainnya akibat
waktu dan suhu misalnya creep dan crack serta
penurunan yang tidak sama pada tanah dasarnya.
Kerusakan
akibat Pengaruh Kimia
Kerusakan ini
umumnya paling banyak muncul pada struktur beton. Kerusakan ini berkaitan langsung
dengan struktur dan lingkungan setempat, misalnya, akibat korosi, tingkat
keasaman yang tinggi dan lainnya.