Dalam keadaan yang mengeras, beton bagaikan batu karang
dengan kekuatan tinggi. Dalam keadaan segar, beton dapat diberi bermacam
bentuk, sehingga dapat digunakan untuk membentuk seni arsitektur atau semata –
mata untuk tujuan dekoratif. Beton juga akan memberikan hasil akhir yang bagus
jika pengelolaan akhir dilakukan dengan cara khusus, umpamanya diekspos
agregatnya (agregat yang mempunyai bentuk yang bertekstur seni tinggi
diletakkan di bagian luar, sehingga
nampak jelas pada permukaan betonnya). Selain tahan terhadap seranganapi
seperti yang telah disebutkan diatas, beton juga tahan terhadap serangan
korosi. Secara umum kelebihan dan kekurangan beton adalah:
a.
Kelebihan
Ø
Dapat
dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi.
Ø
Mampu
memikul beban yang berat
Ø
Tahan
terhadap temperatur yang tinggi
Ø
Biaya
pemeliharaan yang kecil
b.
Kekurangan
Ø
Bentuk
yang telah dibuat sulit diubah
Ø
Pelaksanaan
pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi
Ø
Berat
Ø
Daya
pantul suara yang besar
Sebagian besar bahan pembuat bton adalah bahanlokal
(kecuali semen portland atau bahan tambah kimia), sehingga sangat menguntungkan
secara ekonomi. Namun pembuatan beton akan menjadi mahal jika perencana tidak
memahami karakteristik bahan – bahan penyusun beton yangharus disesuaikan degan
perilaku struktur yang akan dibuat.
Nilai kuat tekan beton dengan kuat tariknya
tidak berbanding lurus. Setiap usaha perbaikan mutu kekuatan tekan hanya
disertai oleh peningkatan yang kecil dari kuat tariknya. Menurut perkiraan kasar, nilai kuat
tarik berkisar antara 9 % - 15 % kuat tekannya. Nilai pastinya sulit diukur.
Pendekatan hitungan biasanya dilakukan dengan menggunakan modulus of rapture, yaitu tegangan tarik beton yang muncul pada
saat pengujian tekan beton normal (normal
concrete). Kecilnya kuat tarik beton ini merupakan salahsatu kelemahan dari
beton biasa. Untuk mengatasinya, beton dikombinasikan dengan tulangan beton
dimana baja biasa digunakan sebagai tulangannya. Alasan penggunaan baja sebagai
tulangan beton adalah koefisien baja hampir sama dengan koefisien beton. Beton
tersebut didefinisikan sebagai beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah yang
tidak kurang dari jumlah minimum yang diisyaratkan dalam pedoman perencanaan,
dengan atau tanpa pratekan, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua
material bekerja sama dalam menahan gaya yang bekerja (SKBI.1.4.53 1989:4).
Beton dapat juga dicampur dengan bahan lain seperti composite atau bahan lain sesuai dengan perilaku yang akan diberikan terhadap beton tersebut, misalnya beton pra tekan atau beton pra tegang (pre-stressing), beton pra-cetak (pre-cast). Beton juga dapat digunakan untuk strukur yang memerlukan bahan struktur yang ringan, mialnya beton ringan struktural (SKBI. 1.4.53, 989:5) yaitu beton yang mengandung agregat ringan dan mempunyai massa kering udara yang sesuai dengan syarat seperti yang ditentukan oleh ”Testing Method for Unit Weihgt of Structural Lightweight Concrete” (ASTM C-567). Beratnya tidak lebih dari 1900 kg/m3.