PERBEDAAN ANTARA TANAH KERIKIL PASIR LEMPUNG DAN LANAU
Disini saya tidak menjelaskan secara umum tanah itu seperti apa dan tidak menjelaskan detail tentang klasifikasi tanah.
1. Tanah Kerikil dan Tanah Pasir
Tanah kerikil dan tanah pasir masuk kedalam tanah berbutir kasar. Tanah kerikil ini tidak lolos ayakan no.200. merupakan material yg baik untuk mendukung bangunan dan badan jalan mempunyai kapasitas dukung yang tinggi dan penurunanya kecil asalkan tanahnya relatif padat. Namun karena relatif padat maka agak sedikit menyulitkan ketika pemancangan. Merupakan material tanah yang baik untuk tanah urug pada dinding penahan tanah dan struktur bawah tanah karena menghasilkan tekanan tanah lateral yang kecil. Mempunyai kuat geser yang tinggi maka dari itu baik untuk timbunan. Mempunyai nilai kohesi yang kecil pada keadaan lembab diatas muka air tanah.
2. Tanah Lempung
Lempung terdiri dari butiran yang sangat kecil dan menunjukkan sifat-sifat plastisitas dan cohesive. Plastisitas adalah sifat yang memungkinkan bentuk bahan itu berubah-ubah tanpa perubahan isi atau tanpa kembali ke bentuk aslinya, dan tanpa terjadi retak-retak atau pecah-pecah, sedangkan cohesive menunjukkan kenyataan bahwa bagian-bagian itu melekat satu sama lainnya. Tanah lempung ini termasuk kedalam tanah berbutir halus. Tanah lempung dalam mendukung beban pondasi sangat bergantung pada sejarah geologi, kadar air dan kandungan mineralnya. Tanah lempung dinyatakan sebagai lunak, sedang, atau kaku, tergantung dari kadar air seperti yang dinyatakan dalam konsistensi. Pada waktu kering, tanah ini dapat sangat keras dan menyusut yang disertai retakan. Waktu basah, kuat geser akan turun dan lempung menjadi mengembang.
3. Tanah Lanau
Lanau adalah bahan yang merupakan peralihan antara lempung dan pasir halus. Kurang plastis dan lebih mudah ditembus air daripada lempung dan memperlihatkan sifat dilatansi yang tidak terdapat pada lempung. Dilatansi adalah sifat yang menunjukkan gejala perubahan isi apabila lanau itu dirubah bentuknya. Lanau adalah material yang butiran-butirannya lolos saringan no.200. Tanah jenis lanau ini menjadi 2 kategori, yaitu lanau yang dikarakteristikan sebagai tepung batu yang tidak berkohesi dan tidak plastis, dan lanau yang bersifat plastis. Sifat-sifat teknis lanau tepung batu lebih mendekati sifat pasir halus. Lanau yang merupakan butiran halus mempunyai sifat-sifat yang tidak menguntungkan, seperti:
- Kuat geser rendah, segera sesudah penerapan beban.
- Kapilaritas tinggi.
- Permeabilitas rendah.
- Kerapatan relatif rendah dan sulit dipadatkan.
Lanau umumnya banyak mengandung air dan berkonsistensi lunak. Tanah ini merepotkan bila digali, karena akan selalu longsor. Jika berfungsi sebagai pendukung pondasi, lanau merupakan tanah pendukung yang lemah dengan kapilaritas tinggi. Tanah ini biasanya tidak plastis dan kuat gesernya rendah bila kering. Pondasi yang terletak pada tanah lanau harus dirancang dengan sangat hati-hati.
Sepengalaman TS di dunia teknik sipil tanah lanau lah yang paling butuh perhatian khusus. Apalagi ketika kita merancang bangunan tinggi diatas tanah lanau yang cukup tebal lapisanya. Sesungguhnya masih banyak sekali bagian dan sifat-sifat tanah yang belum saya jelaskan dan ada beberapa treatment khusus untuk memperbaiki tanah yang akan saya paparkan selanjutnya.
Semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat, mohon dikoreksi jika ada kesalahan.
Sangat Menerima Kritik dan Saran
Sangat Menerima Kritik dan Saran
Terimakasih