CIVIL ENGINEERING

CIVIL ENGINEERING

TUTORIAL MERENCANAKAN JALAN BETON BESERTA PERHITUNGAN DAN ITEM PEKERJAAN

0 comments
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.....
Priben Jeh Kabare lur ???
Sehat ya sehat, aja gering-gering hahaha

Udah lama bet dah ane kaga nulis lagi.
Disini ane mau berbagi sedikit ilmu gimana caranya ngerencanain jalan beserta perhitungan item pekerjaanya. Ane buat yang beton dulu bukan yang aspal ya dan yang simple dulu belum pake pembesian. Harap bersabarrr
Silahkan gambar yang dibawah diliat dulu, dipahamin. Gangerti tanya

Ane coba jelasin satu satu ya
STA 0+000 s/d STA 0+025 itu apa ? STA itu artinya Stasioning. Jadi jarak atau panjang dari stasiun 0 ke stasiun 25 m.
Lalu pada tabel lebar jalan yang ane buat bervariasi dari lebar 2,5 m s/d 4,0 m dengan tebal beton 10 cm. Bentuk jalan pada STA 0+050 s/d STA 0+060 berbentuk trapesium, sedangkan yang lainya persegi panjang.

Disini kita akan menghitung :
1. Leveling LPA
2. Bekisting
3. Plastik Bond Breaker
4. Beton
5. Trowel Bergaris & Curing
6. Cutter dan Joint Sealent

================================================================================================================

PERHITUNGAN

1. LEVELING LPA

Untuk Leveling LPA dilihat dari kerusakan tingkat kerusakan jalan, jalan yang berlubang perlu diberikan Leveling LPA. Standar tebal leveling LPA biasanya 8 cm tapi tergantung kebijakan daerah masing-masing ya. Disini saya berasumsi tingkat kerusakan jalan 50 %. Maka :

- STA 0+000 s/d STA 0+025 ; Panjang = 25 m, Lebar = 4 m, Tebal = 0,08 m,
*Volume = P x L x T ; V = 25 x 4 x 0,08 = 8 m3 : 50 % = 4 m3

- STA 0+025 s/d STA 0+050 ; Panjang = 25 m, Lebar = 4 m, Tebal = 0,08 m,
*Volume = P x L x T ; V = 25 x 4 x 0,08 = 8 m3 : 50 % = 4 m3

- STA 0+050 s/d STA 0+060 ; Panjang = 10 m, Lebar = 4 s/d 2,5 m, Tebal = 0,08 m,
*Volume = Volume Trapesium ; V = 0,5 x (4+2,5) x 10 = 32,5 m3 x 0,08 = 2,6 m3 : 50 % = 1,3 m3

- STA 0+060 s/d STA 0+075 ; Panjang = 15 m, Lebar = 2,5 m, Tebal = 0,08 m,
*Volume = P x L x T ; V = 15 x 2,5 x 0,08 = 3 m3 : 50 % = 1,5 m3

Total LPA  = 4 + 4 + 1,3 + 1,5 = 10,8 m3


2. BEKISTING

Untuk bekisting volumenya luasan, pada jalan yang berbentuk persegi panjang maka V = P x L. Namun pada jalan yang berbentuk trapesium dihitung dulu Panjang sisi miringnya menggunakan rumus phytagoras lalu dikali lebar bekisting 10 cm. Karna bekisting dipakai sisi kanan dan sisi kiri maka volume dikali 2.

- STA 0+000 s/d STA 0+025 ; Panjang = 25 m, Lebar Bekisting = 0,1 m,
*Volume = P x L ; V = 25 x 0,1 = 2,5 m2 x 2 Buah = 5 m2

- STA 0+025 s/d STA 0+050 ; Panjang = 25 m, Lebar Bekisting = 0,1 m,
*Volume = P x L ; V = 25 x 0,1 = 2,5 m2 x 2 Buah = 5 m2

- STA 0+050 s/d STA 0+060 ; Panjang = 10,2 m (Didapat dari Phytagoras), Lebar Bekisting = 0,1 m,
*Volume = P x L ; V = 10,2 x 0,1 = 1,02 m2 x 2 Buah = 2,04 m2

- STA 0+060 s/d STA 0+075 ; Panjang = 15 m, Lebar Bekisting = 0,1 m,
*Volume = P x L ; V = 15 x 0,1 = 1,5 m2 x 2 Buah = 3 m2

Total Bekisting = 5 + 5 + 2,04 + 3 = 15,04 m2


3. PLASTIK BOND BREAKER

Udah pada tau kan penggunaan plastik bond breaker ? Plastik bond breaker dihitung dengan volume luasan. V = P x L

- STA 0+000 s/d STA 0+025 ; Panjang = 25 m, Lebar = 4 m,
*Volume = P x L ; V = 25 x 4 = 100 m2

- STA 0+025 s/d STA 0+050 ; Panjang = 25 m, Lebar = 4 m,
*Volume = P x L ; V = 25 x 4 = 100 m2

- STA 0+050 s/d STA 0+060 ; Panjang = 10 m, Lebar = 4 s/d 2,5 m,
*Volume = Luas Trapesium ; V = 0,5 x (4+2,5) x 10 = 32,5 m2

- STA 0+060 s/d STA 0+075 ; Panjang = 15 m, Lebar = 2,5 m
*Volume = P x L ; V = 15 x 2,5 = 37,5 m2

Total Plastik Bond Breaker  = 100 + 100 + 32,5 + 37,5 = 270 m2


4. BETON

Nah ini ni item pekerjaan yang paling penting dari pengecoran jalan. Kalo gada beton gimana mau ngecor ? hahaha

- STA 0+000 s/d STA 0+025 ; Panjang = 25 m, Lebar = 4 m, Tebal = 0,1 m,
*Volume = P x L x T ; V = 25 x 4 x 0,1 = 10 m3

- STA 0+025 s/d STA 0+050 ; Panjang = 25 m, Lebar = 4 m, Tebal = 0,1 m,
*Volume = P x L x T ; V = 25 x 4 x 0,1 = 10 m3

- STA 0+050 s/d STA 0+060 ; Panjang = 10 m, Lebar = 4 s/d 2,5 m, Tebal = 0,1 m,
*Volume = Volume Trapesium ; V = 0,5 x (4+2,5) x 10 = 32,5 m2 x 0,1 = 3,25 m3

- STA 0+060 s/d STA 0+075 ; Panjang = 15 m, Lebar = 2,5 m, Tebal = 0,1 m,
*Volume = P x L x T ; V = 15 x 2,5 x 0,1 = 3,75 m3

Total Beton  = 10 + 10 + 3,25 + 3,75 = 27 m3


5. TROWEL BERGARIS & CURING

Untuk pekerjaan Trowel dan Curing perhitunganya sama dengan bekisting. Karena Seluruh permukaan beton di trowel dan di curing. Jadi volumenya luasan m2.

- STA 0+000 s/d STA 0+025 ; Panjang = 25 m, Lebar = 4 m,
*Volume = P x L ; V = 25 x 4 = 100 m2

- STA 0+025 s/d STA 0+050 ; Panjang = 25 m, Lebar = 4 m,
*Volume = P x L ; V = 25 x 4 = 100 m2

- STA 0+050 s/d STA 0+060 ; Panjang = 10 m, Lebar = 4 s/d 2,5 m,
*Volume = Luas Trapesium ; V = 0,5 x (4+2,5) x 10 = 32,5 m2

- STA 0+060 s/d STA 0+075 ; Panjang = 15 m, Lebar = 2,5 m
*Volume = P x L ; V = 15 x 2,5 = 37,5 m2

Total Trowel dan Curing = 100 + 100 + 32,5 + 37,5 = 270 m2


6. CUTTER & JOINT SEALENT

Untuk pekerjaan Cutter & Joint Sealent dilakukan per 5 m.

- STA 0+000 s/d STA 0+025 ; Panjang = 25 m, Lebar = 4 m,
Dilakukan pada STA 0+005, 0+010, 0+015, 0+020 & 0+025
maka 5 x 4 m = 20 m

- STA 0+025 s/d STA 0+050 ; Panjang = 25 m, Lebar = 4 m,
Dilakukan pada STA 0+030, 0+035, 0+040, 0+045 & 0+050
maka 5 x 4 m = 20 m

- STA 0+050 s/d STA 0+060 ; Panjang = 10 m, Lebar = 4 s/d 2,5 m,
Dilakukan pada STA 0+055, 0+060
maka 3,25 + 2,5 m = 5,75 m

- STA 0+060 s/d STA 0+075 ; Panjang = 15 m, Lebar = 2,5 m
Dilakukan pada STA 0+065, 0+070
maka 2,5 + 2,5 m = 5,00 m

Total Cutter & Joint Sealent = 20 + 20 + 5,75 + 5,00 = 50,75 m


Sekian penjelasan dari ane ya lur...
Salam sukses buat semuanya....
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh...

Menghitung Berat Besi Beton Tanpa Tabel

0 comments



Oi gan, ketemu lagi hehe
Ceritanya ane ketemu kepala bagian dr kontraktor swasta.
Terus ditanyain berat besi beton untuk besi Ø 16 mm. Ane bingung jawabnya gan, karna ane gahafal. biasanya kan kalo mau tau berapa beratnya tinggal liat tabel aja. malu ane pada saat itu gan. trus ane dkasih tau tuh sm dia katanya "jangan jd org text book, masa mau liat tabel terus". Jleb banget kan, akhirnya ane dkasih tau rumusnya sm dia.
nih ane share gan.
Kan ente bisa liat ditabel tuh Ø sekian beratnya sekian.
asal ente tau sebelum dapet tuh angka pasti ada perhitunganya dulu kan ? wkwk

Asal rumus :
Dengan menggunakan pendekatan rumus volume tabung.
Volume tabung = (0,25 x 3,14 x Ø²) x P x BJ

Keterangan :
Ø   = diameter besi beton
P    = panjang besi beton
BJ   = berat jenis besi beton (7.850 kg/m³)

Rumus ini disederhanakan, sehingga menjadi :
Volume = 0.25 x 3.14 x Ø² (m²) x Panjang (m') x 7.850 kg/m³
= 6.162,25 kg/m³ x Ø² (m²) x Panjang (m')

Contoh aja nih gan,
Misal kita mau cari berat besi Ø 7
Nah ubah dulu 7 mm jadi 0,007 m
Baru masukin dah kerumus yg udah disederhanakan yg diatas
= 6.162,25 x 0,007
² x 12
= 3,623403 kg dibuletin jd 3,63 kg
Tuh sama kan kaya tabel diatas wkwk

Kalo panjangnya kurang dari 12 m contoh 5 m brarti tinggal dganti aja panjangnya jd 5 m.

Tuh kan sekarang gausah liat tabel lagi ya :p




SEMOGA BERMANFAAT 

Perencanaan Pondasi Tiang Pancang

5 comments

Kali ini saya akan share tentang bagaimana merencanakan pondasi tiang pancang. Silahkan DISIMAK J

Pondasi suatu bangunan berfungsi untuk memindahkan beban-beban pada struktur atas ke tanah. Substruktur ini meliputi pondasi dan balok penghubung.
Dalam tulisan ini terlampir contoh perencanaan / perhitungan Pondasi tiang pancang.
Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang
1. Daya Dukung berdasarkan Kekuatan bahan
P=(Ap*Tbk)+(As*Tau) ; dimana ; P    = daya dukung tiang pancang ijin (kg)
Ap  = Luas penampang tiang pancang (cm2)
As  = Luas tulangan tiang pancang (cm2)
Tbk = Tegangan ijin beton (kg/cm2)
Tau = Tegangan ijin tulangan (kg/cm2)
2.  Daya dukung tiang pancang berdasarkan data sondir (CPT/Cone Penetration Test)
P =(qc*Ap)/3 + (JHL*Ka)/5 ;
dimana ; P   = Daya dukung tiang pancang ijin (kg)
qc  = Nilai konus (kg/cm2)
Ap  = Luas penampang tiang pancang (cm2)
Ka  = Keliling penampang tiang (cm1)
JHL = Jumlah hambatan lekat
SF  = Safety factor ; 3 dan 5
3.  Daya dukung tiang pancang berdasarkan Data SPT/ Standart Penentration Test
  • Qu = (40*Nb*Ap)
dimana ; Qu  = Daya dukung batas pondasi tiang pancang
Nb   = nilai N-SPT rata-rata pada elevasi dasar tiang pancang
Nb = (N1+N2)/2 ;
N1 = Nilai SPT pada kedalaman 3D pada ujung tiang ke bawah
N2 = nilai SPT pada kedalaman 8D pada ujung tiang ke atas
Ap = luas penampang dasar tiang pancang (m2)
  • Qsi = qs*Asi; dimana ;
Qsi = Tahanan limit gesek kulit
qs  = 0.2N—– untuk tanah pasir
0.5N—– untuk tanah lempung
Asi = keliling penampang tiang*tebal lapisan
Daya Dukung Tiang Pancang (SPT)
  • P = (Qu +Qsi)/3
DARI HASIL KE TIGA PERHITUNGAN DI ATAS NANTI , DAYA DUKUNG IJIN TIANG PANCANG YANG AKAN DIPERGUNAKAN ADALAH NILAI DAYA DUKUNG TERKECIL.
CONTOH PERHITUNGAN
  • Beban Normal maksimum N=814.07 ton ; M=90.671Ton
  • kuat tekan beton rencana fc’=35Mpa ; fy=400Mpa
  • Data Sondir pada kedalaman 12m (qc=250kg/cm2 dan JHL=1200 kg/cm)
  • Dimensi tiang pancang yang akan dipasang 40×40 cm
Daya dukung ijin satu tiang pancang berdasarkan data Sondir (CPT/Cone Penetration Test)
P = (qc*Ap)/3 + (JHL*Ka)/5
= (250*40*40)/3 + (1200*40*4)/5
= 133,333+38,400
= 171733.33 kg
= 171,7 Ton
Daya dukung satu tiang pancang berdasarkan Sondir/CPT adalah 171.7ton
Daya dukung satu tiang pancang berdasarkan data SPT/Standart Penetration Test
P = (Qu + Qsi)/3
Data SPT
Kedalaman (m) Jenis tanah N
0.0 s/d 2.0     (lempung)        4
2.0 s/d 4.0     (lempung)     10
4.0 s/d 6.0     (lempung)     13
6.0 s/d 8.0     (lempung)        36
8.8 (8D)         (lempung)        40 —–> (8*0.4)=3.2 m ; —-> 12m-3.2m = 8.8 m
10                    (lempung)       44
10.0 s/d 12.0   (pasir)           50  ——> kedalaman tiang pancang rencana 12m
13.2 (3D)        (pasir)             52 ——> (3*0.4)= 1.2 ; ——-> 12m+1.2m = 13.2 m
Qu = (40*Nb*Ap) ; ——-> Nb   = (N1 + N2)/2
Nb1 = (40+50)/2 ; —–> Nb1= 45
Nb2 = (50+52)/2 ; —–> Nb2= 51
Nb  = (45+51)/2 ; —–> Nb = 48
Qu = (40*48*Ap) ; ——> Ap = 0.4*0.4 ; —–> Ap=0.16
= (40*48*0.16)
= 307.2ton
Daya dukung Gesek/Friction tiang pancang berdasarkan data SPT
Qsi = qs*Asi
pada lapisan tanah hingga kedalam1- 10 m adalah jenis tanah lempung, dan lapisan tanah pada kedalaman 10-12 m adalah pasir .
qs —> untuk pasir 0.2N
qs —> untuk lempung 0.5N
kedalaman  0-10  (jenis tanah lempung)
qs1 = 0.5N*Asi ; (ket ; 0.5N adalah karena jenis tanah lempung)
Asi = keliling penampang tiang pancang*tebal
Asi = (0.4*4)*10; –> Asi = 16 m2
qs1 = 0.5*48*16 ; –> qs1=384ton
kedalaman 12 m —> jenis tanah pasir
qs2 = 0.2N*Asi ;  (ket 0.2N karena jenis tanah adalah pasir)
Asi = 0.4*4*2
Asi = 3.2 m2
qs2 = 0.2*48*3.2
= 30.72Iton
Qsi = qs1+qs2 ;     Qsi = 384+30.72
Qsi = 414.72ton
Daya dukung satu tiang pancang berdasarkan SPT
Pu = (Qu +Qsi)/3 ;
Pu = (307.2+414.72)/3
Pu = 240.64ton
kesimpulan
Nilai terkecil daya dukung satu tiang pancang dari metode CPT dan SPT yang akan dipergunakan pada perencanaan selanjutnya.
Daya dukung satu tiang pancang
  • berdasarkan CPT = 171.7ton
  • berdasarkan SPT = 240.67ton
Maka nilai daya dukung satu tiang pancang yang akan dipergunakan selanjutnya adalah berdasarkan CPT.
Selanjutnya perencanaan jumlah tiang pancang pada tiap pilecap – kolom. (saat ini sedang dalam penulisan, dalam waktu dekat dipublish di web ini)
Pada penulisan sebelumnya telah diperoleh daya dukung ijin satu tiang pancang, selanjutnya perencanaan adalah menghitung jumlah tiang pancang yang akan dipergunakan dalam satu kolom-pilecap/poer Beton .
  • Beban Normal Maksimum N=814.07ton,  Momen M=90.671tonM.
  • Daya dukung ijin satu tiang pancang P=171ton
maka jumlah tiang pancang yang dibutuhkan
n= 814.07/171
n= 5 buah
karena adanya efisiensi tiang pancang dalam satu grup tiang pancang yang akan mengurangi daya dukung satu tiang pancang, maka dipasang tiang pancang

pada kolom tersebut 9 buah. Dimensi satu tiang pancang 40/40cm.

Cek daya dukung tiang pancang akibat efisiensi.
Pu = N+Tx+Ty          —–> Tx = M*ex/(x1²+x2²+. . . +xn²)
Ty = M*ey/(y1²+y2²+. . . +yn²)
Dimensi tiang pancang 40/40cm
Tx = 90.671*1.2/(3*1.2²+3*0²+3*1.2²)  —–> Tx = 108.81tm/8.64
Tx = 12.594ton
Ty = 90.671*1.2/(3*1.2²+3*0+3*1.2²) ——> Ty = 108.81/8.64
Ty = 12.594ton
Pu = 814.07+12.594+12.594  —-> Pu = 839.258 ≤9*171=1539ton (aman)
Kesimpulan :
Untuk beban aksial/normal pada kolom di atas menggunakan 9 tiang pancang pada satu grup pilecap




SEMOGA BERMANFAAT
JIKA ADA YANG INGIN DITANYAKAN HARAP SAMPAIKAN DIKOLOM KOMENTAR

Tutorial PLAXIS Membuat Embankment

0 comments

SOAL
Buatlah Model PLAXIS Seperti Gambar Diatas !!!

A.       Pemodelan Lapisan Tanah dan Timbunan (Embankment)
·           Buat lapisan tanah sesuai dengan kedalaman tanah yang ditentukan, klik icon geometry line 
Supaya simetris, tentukan/ buat koordinat. Dibawah ini adalah koordinatnya :

1.        Lapisan tanah
-           Titik 0 (0,0)
-           Titik 1 (36,0)
-           Titik 2 (36,18)
-           Titik 3 (0,18)
-           Titik 4 (0,9)
-           Titik 5 (36,9)
-           Titik 6 (0,13.5)
-           Titik 7 (36,13.5)
2.        Lapisan timbunan
-           Titik 8 (12,18)
-           Titik 9 (15,24)
-           Titik 10 (21,24)
-           Titik 11 (24,18)
-           Titik 12 (13,20)
-           Titik 13 (23,20)
-           Titik 14 (14,22)
-           Titik 15 (22,22)

Dibawah ini adalah hasilnya :

·           Setelah lapisan tanah selesai, klik icon Standard fixties



B.       Material Tanah dan Timbunan (Embankment)

Lapisan tanah
·           Klik icon material sets
·           Permisalan tanah pasir (sand)
·           Edit material, ubah sebagai berikut :
General
-           Identification        : Td pasir
-           Material model    : Mohr Coulomb
-           Material Type      : UnDrained
-           Kx, Ky                : 1e-4 m/day
Parameters
-           Eref                      : 2500 kN/m2
-           cref                      : 10 kN/m2
-           φ (phi)                 : 10o
·           Klik OK, kemudian drag and drop pada tiap lapisan tanah. (Untuk lapisan tanah yang lain, langkah – langkahnya sama seperti sebelumnya).
Tanah dasar lapis 2 = clay
Tanah dasar lapis 3 = deep clay
Timbunan
·           Edit material, ubah sebagai berikut :
General
-           Identification        : Td timbunan
-           Material model    : Mohr Coulomb
-           Material Type      : UnDrained
-           Kx, Ky                : 1e-4 m/day
Parameters
-           Eref                      : 12000 kN/m2
-           cref                      : 20 kN/m2
-           φ (phi)                 : 22o
·           Klik OK, kemudian drag and drop pada tiap timbunan.

·           Setelah itu klik icon generate mesh         , maka akan muncul tampilan seperti berikut :


  •      Klik icon initial condition  , maka akan muncul tampilan seperti berikut:


             Klik OK

·           Klik icon generate water pressure , klik OK, 
    Kemudian klik icon update
·           Klik icon bulat hijau pilih tombol sebelah kanan, setelah itu klik icon disampingnya 
·           Kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah, klik OK
·           Kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah, klik update

·           Setelah itu langkah selanjutnya adalah klik calculate

C.       Menghitung Deformasi, Tegangan Efektif, Tekanan Air Pori, dsb.
·           Ubah Number/ ID : Phase 1 menjadi Timbunan Tahap 1
·           Klik parameter
·           Klik reset displacement to zero
·           Time interval : 7 day (asumsi)
         Klik define, kemudian pastikan timbunan hanya setinggi 2 meter (lapis 1 saja), 
         Klik Update


·           Klik next
·           Dengan cara yang sama, ubah Number/ ID : Phase 2 menjadi Timbunan tahap 2
·           Time interval : 7 day
         Klik define, kemudian klik timbunan berikutnya, klik update

·           Klik next
·           Dengan cara yang sama, ubah Number/ ID : Phase 3 menjadi Timbunan tahap 3
·           Time interval : 7 day
Klik define, kemudian klik semua timbunan, klik update


·           Setelah semua lapis timbunan aktif, klik calculate. Tunggu sampai proses running selesai.
·           Klik output, kemudian akan muncul hasil sebagai berikut :


·           Deformed Mesh :

·           Total Displacement :


·         Effective stresses

·           Total Stresses :


  •  Active Pore Pressures



·           Active Groundwater Head :

D.       Check Angka Keamanan (Safety Factor)
·           Kembali ke kalkulasi dengan cara klik icon Calculate
·           Pada identification, double klik timbunan 1 sampai timbunan 3 hingga muncul tanda anak panah seperti berikut :

·           Klik next, kemudian isi input data sebagai berikut :
-           Ubah Number/ ID           : Angka Keamanan
-           Calculation Type : Phi/c reduction
·           Kemudian klik Calculate, tunggu sampai proses running selesai.
·           Setelah selesai, klik multiplier. Untuk mengetahui besar angka keamanannya, bisa dilihat pada S-Msf
 Angka keamanan setelah dilakukan proses running diperoleh 1,7198




SEMOGA BERMANFAAT