CIVIL ENGINEERING

CIVIL ENGINEERING

Cara Menghitung Kebutuhan Semen, Pasir dan Kerikil pada Pengecoran

15 comments


Dalam melakukan sebuah pengecoran, material yang dibutuhkan terdiri dari semen, pasir dan split. Pengecoran sendiri dibedakan menjadi 2, yaitu site mix dan ready mix. Pada kesempatan ini akan kami ulas tentang bagaimana caranya kita menghitung kebutuhan semen, pasir dan split untuk pengecoran yang khususnya adalah pengecoran site mix. Bagi yang sudah pengalaman di proyek, mungkin kita telah familiar dengan istilah perbandingan material pengecoran 1 : 2 : 3. Maksudnya di sini adalah perbandingan material pengecoran yaitu 1 semen : 2 pasir : 3 split. Pada kesempatan ini kita akan menghitung kebutuhan semen, pasir dan split dengan perbandingan tersebut.

Ketentuan yang berlaku di Indonesia adalah bahwa perbandingan ini adalah perbandingan berat misal 1 kg semen : 2 kg pasir : 3 kg split. Tapi untuk pekerjaan misal membuat dak di rumah sendiri, bisa juga digunakan perbandingan volume. Langsung saja kita misalkan perbandingan tadi sebagai ember, misal 1 ember semen : 2 ember pasir : 3 ember split, atau juga 1 m3 semen : 2 m3 pasir : 3 m3 split. Dalam praktek di lapangan, para tukang biasanya mengunakan takaran beragam, ada yang menggunakan ember, sekop, dan juga dolak.

Patokan ukuran semua alat itu adalah mengacu pada 1 zak semen
1 zak semen = 5 sekop pengki
1 zak semen = 1 dolak
1 zak semen = 0,024 m3 (pendekatan dari ukuran zak semen 50kg yaitu 10 cm x 40 cm x 60 cm)

Jadi campuran betonnya bisa menjadi 5 pengki semen : 10 pengki pasir : 15 pengki split
atau 1 dolak semen : 2 dolak pasir : 3 dolak split
atau 0.024 m3 semen : 0.048 m3 pasir : 0.072 m3 split.

Contoh soal 1:
Sekarang saatnya kita menghitung kebutuhan semen, pasir dan split untuk pengecoran. Misal kita ingin membuat dak dengan ukuran 10 m x 6 m dengan tebal 10 cm berapa kebutuhan materialnya jika ingin dibangun dengan mutu beton 1 : 2 : 3 ?
1.    Volume beton yang akan dibangun adalah 10 x 6 x 0.1 = 6 m3
2.    Total campuran tersebut adalah 1 + 2 + 3 = 6, itu berarti 1/6 adalah semen, 2/6 adalah Pasir, dan 3/6 adalah split.
3.    Maka kebutuhan semen : 6 m3 x 1/6 = 1 m3 ; Pasir : 6 m3 x 2/6 = 2m3 ; Split : 6 m3 x 3/6 = 3 m3.
Demikian sedikit ulasan tentang cara menghitung kebutuhan semen, pasir dan split dalam pengecoran dengan mutu beton 1 : 2 : 3. Anda bisa menghitung kebutuhan semen, pasir dan split dengan mutu beton yang berbeda sesuai dengan yang anda inginkan dengan cara-cara tersebut di atas. Semoga bermanfaat, selamat mencoba menghitung di rumah anda masig-masing.....


Contoh Soal 2 :
Bagaimana cara yang mudah untuk membuat adukan beton sesuai dengan takaran. Pemisalan dalam membuat takaran. Takaran ini mengacu pada jumlah semen. Takaran biasanya dibuat dari kayu yang biasa disebut Dolak. Dolak ini dibuat sesuai dengan ukuran 1 (satu) sak semen (persegi). Jadi Takarannya menjadi : Semen = 1 dolak, Pasir = 2 dolak dan Batu Split/Kerikil = 3 dolak.

Perencanaan duct beton mempunyai ukuran 3 x 5 m2 . Maka harus mengetahui volume duct beton yang akan di buat. Misalkan perencanaan dengan ketebalan 10 cm, maka volume beton yang dibutuhkan adalah 3 x 5 x 0,1 m3 = 1,5 m3.

Dari perbandingan beton tadi volume kebutuhan masing-masing material adalah :
Semen = 1/6 x 1,5 m3 = 0,25 m3 atau jika dikonversi dalam satuan sak semen = Volume Semen : Volume 1 sak semen (mis ukuran 1 sak semen 50 kg = 0,1 x 0,4 x 0,6 = 0,024 m3) = 0,25 : 0,024 = 10,416 sak semen @ 50 kg.
Pasir = 2/6 x 1,5 m3 = 0,5 m3.
Batu Split/ Kerikil = 3/6 x 1,5 m3 = 0,75 m3.

Untuk kekuatannya bagaimana ? Apakah adukan beton 1 : 2 : 3 memenuhi syarat untuk kebutuhan pelaksanaan konstruksi duct beton ?
Untuk adukan beton 1 : 2 : 3 kurang lebih setara dengan Beton Mutu K-175 atau dengan kata lain mempunyai kuat tekan 175 kg / cm2, dimana cukup untuk memenuhi syarat kondisi kekuatan duct beton. Jika ingin menentukan kekuatan beton sesuai dengan SNI (Standard Nasional Indonesia) misal dengan adukan beton (site mix) dengan K-200 atau K-225 maka dapat mengacu pada Buku SNI tentang Komposisi Adukan Beton yang diterbitkan oleh Dinas PU.




Artikel Terkait:



Comments
15 comments:

Unknown said...

berapa ember untuk takaran pasir dan kerikil dalam satu sak dengan menggunakan ember bekas 25 k5

Unknown said...

berapa ember untuk takaran pasir dan kerikil dalam satu sak dengan menggunakan ember bekas 25 k5

Unknown said...

berapa ember untuk takaran pasir dalam satu semen untuk lantai

Unknown said...

berapa ember untuk takaran pasir dalam satu sak semen

Unknown said...

Apkah sama takaran pembuatan cor beton d tanah dengan d duct

Unknown said...

terima kasih banyak sangat membantu

Unknown said...

Jika pakai takaran angkong /kargo, satu dah semen, berapa pasir berapa kerikil?

Unknown said...

Miminnya gak mau balas pa belum paham tuk 1 sak berapa ember

Unknown said...

Ya kalo takaran angkong ya angkong semua gan, perbandingan 1:2:3 berlaku buat semua jenis alat takar, yang beda itu kegunaannya, atau jenis objek.. dak lantai beda sama beleg atau balok, beda juga dengan pilar, resplang, dan sebagainya

Omjozz said...

1 sak semen = 50kg,
1 ember 25kg.
Perbandingan 1 : 2 : 3 =
50kg : 100kg : 150kg, maka
1 sak semen : 4 ember25 pasir : 6 ember25 split

Puspita said...

Kalo takaran airnya gimna ya

Unknown said...

Kalo kebutuhan untuk cor lapangan badminton dgn PJ.13,4m L:6,1m tebal cor 10cm, berapa semen? Brp pasir(truck) berapa split (truck)?

Unknown said...

mau tanya dong gan untuk dag lt 2 ni hitungan 1 sak semen 50kg dlm 1 molen beraoa pasir ember yg 5 liter? dan berapa koral untuk ember yg yg 5 liter?

Unknown said...

Gan berapa zak total semen dalam 1 lapangan tersebut

Simon said...

Untuk beton k 350 dan k 500 mengunakan ember cat 25kg gimana min