CIVIL ENGINEERING

CIVIL ENGINEERING

Download Analisa Harga Satuan SNI Terbaru Tahun 2008

0 comments


Daftar Isi Analisa Harga Satuan ini Berupa :

1. Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Perhitungan Pekerjaan TANAH untuk Konstruksi Bangunan Gedung Dan Perumahan SNI  

2. Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Perhitungan Pekerjaan PONDASI untuk Konstruksi Bangunan Gedung Dan Perumahan SNI  

3. Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Perhitungan Pekerjaan BETON untuk Konstruksi Bangunan Gedung Dan Perumahan SNI  

4. Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Perhitungan Pekerjaan DINDING untuk Konstruksi Bangunan Gedung Dan Perumahan SNI  

5. Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Perhitungan Pekerjaan PLESTERAN untuk Konstruksi Bangunan Gedung Dan Perumahan SNI  

6. Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Perhitungan Pekerjaan KAYU untuk Konstruksi Bangunan Gedung Dan Perumahan SNI  

7. Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Perhitungan Pekerjaan PENUTUP LANTAI DINDING untuk Konstruksi Bangunan Gedung Dan Perumahan SNI  

8. Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Perhitungan Pekerjaan BESI ALUMUNIUM untuk Konstruksi Bangunan Gedung Dan Perumahan SNI  

9. Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Perhitungan Pekerjaan LANGIT-LANGIT untuk Konstruksi Bangunan Gedung Dan Perumahan SNI  


DOWNLOAD DISINI
Password :   http://coretanjumantoro.blogspot.com/

Pandangi Dia Ketika Tidur

0 comments


"Assalaamu’alaikum…!” Ucapnya lirih saat memasuki rumah.

Tak ada orang yang menjawab salamnya. Ia tahu istri dan anak-anaknya pasti sudah tidur. Biar malaikat yang menjawab salamku,” begitu pikirnya. Melewati ruang tamu yang temaram, dia menuju ruang kerjanya. Diletakkannya tas, ponsel dan kunci-kunci di meja kerja. Setelah itu, barulah ia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan berganti pakaian.
Sejauh ini, tidak ada satu orang pun anggota keluarga yang terbangun. Rupanya semua tertidur pulas. Segera ia beranjak menuju kamar tidur. Pelan-pelan dibukanya pintu kamar, ia tidak ingin mengganggu tidur istrinya.

Benar saja istrinya tidak terbangun, tidak menyadari kehadirannya. Kemudian Amin duduk di pinggir tempat tidur. Dipandanginya dalam-dalam wajah Aminah, istrinya. Amin segera teringat perkataan almarhum kakeknya, dulu sebelum dia menikah. Kakeknya mengatakan, "Jika kamu sudah menikah nanti, jangan berharap kamu punya istri yang sama persis dengan maumu. Karena kamupun juga tidak sama persis dengan maunya. Jangan pula berharap mempunyai istri yang punya karakter sama seperti dirimu. Karena suami istri adalah dua orang yang berbeda. Bukan untuk disamakan tapi untuk saling melengkapi. Jika suatu saat ada yang tidak berkenan di hatimu, atau kamu merasa jengkel, marah, dan perasaan tidak enak yang lainnya, maka lihatlah ketika istrimu tidur.... "

“Kenapa Kek, kok waktu dia tidur?” tanya Amin kala itu.

“Nanti kamu akan tahu sendiri,” jawab kakeknya singkat.

Waktu itu, Amin tidak sepenuhnya memahami maksud kakeknya, tapi ia tidak bertanya lebih lanjut, karena kakeknya sudah mengisyaratkan untuk membuktikannya sendiri.

Malam ini, ia baru mulai memahaminya. Malam ini, ia menatap wajah istrinya lekat-lekat. Semakin lama dipandangi wajah istrinya, semakin membuncah perasaan di dadanya. Wajah polos istrinya saat tidur benar-benar membuatnya terkesima. Raut muka tanpa polesan, tanpa ekspresi, tanpa kepura-puraan, tanpa dibuat-buat. Pancaran tulus dari kalbu. Memandaginya menyeruakkan berbagai macam perasaan.

Ada rasa sayang, cinta, kasihan, haru, penuh harap dan entah perasaan apa lagi yang tidak bisa ia gambarkan dengan kata-kata. Dalam batin, dia bergumam,

“Wahai istriku, engkau dulu seorang gadis yang leluasa beraktifitas, banyak hal yang bisa kau perbuat dengan kemampuanmu. Aku yang menjadikanmu seorang istri. Menambahkan kewajiban yang tidak sedikit. Memberikanmu banyak batasan, mengaturmu dengan banyak aturan. Dan aku pula yang menjadikanmu seorang ibu. Menimpakan tanggung jawab yang tidak ringan. Mengambil hampir semua waktumu untuk aku dan anak-anakku.

Wahai istriku, engkau yang dulu bisa melenggang kemanapun tanpa beban, aku yang memberikan beban di tanganmu, dipundakmu, untuk mengurus keperluanku, guna merawat anak-anakku, juga memelihara rumahku. Kau relakan waktu dan tenagamu melayaniku dan menyiapkan keperluanku. Kau ikhlaskan rahimmu untuk mengandung anak-anakku, kau tanggalkan segala atributmu untuk menjadi pengasuh anak-anakku, kau buang egomu untuk menaatiku, kau campakkan perasaanmu untuk mematuhiku.

Wahai istriku, dikala susah, kau setia mendampingiku. Ketika sulit, kau tegar di sampingku. Saat sedih, kau pelipur laraku. Dalam lesu, kau penyemangat jiwaku. Bila gundah, kau penyejuk hatiku. Kala bimbang, kau penguat tekadku. Jika lupa, kau yang mengingatkanku. Ketika salah, kau yang menasehatiku.

Wahai istriku, telah sekian lama engkau mendampingiku, kehadiranmu membuatku menjadi sempurna sebagai laki-laki. Lalu, atas dasar apa aku harus kecewa padamu?

Dengan alasan apa aku perlu marah padamu?

Andai kau punya kesalahan atau kekurangan, semuanya itu tidak cukup bagiku untuk membuatmu menitikkan airmata. Akulah yang harus membimbingmu. Aku adalah imammu, jika kau melakukan kesalahan, akulah yang harus dipersalahkan karena tidak mampu mengarahkanmu. Jika ada kekurangan pada dirimu, itu bukanlah hal yang perlu dijadikan masalah. Karena kau insan, bukan malaikat.

Maafkan aku istriku, kaupun akan kumaafkan jika punya kesalahan. Mari kita bersama-sama untuk membawa bahtera rumahtangga ini hingga berlabuh di pantai nan indah, dengan hamparan keridhoan Allah swt. Segala puji hanya untuk Allah swt yang telah memberikanmu sebagai jodohku.”

Tanpa terasa airmata Amin menetes deras di kedua pipinya. Dadanya terasa sesak menahan isak tangis. Segera ia berbaring di sisi istrinya pelan-pelan. Tak lama kemudian iapun terlelap.


Jam dinding di ruang tengah berdentang dua kali. Aminah, istri Amin, terperanjat
“Astaghfirullaah, sudah jam dua?”

Dilihatnya sang suami telah pulas di sampingnya. Pelan-pelan ia duduk, sambil memandangi wajah sang suami yang tampak kelelahan. “Kasihan suamiku, aku tidak tahu kedatangannya. Hari ini aku benar-benar capek, sampai-sampai nggak mendengar apa-apa. Sudah makan apa belum ya dia?” gumamnya dalam hati.

Mau dibangunkan nggak tega, akhirnya cuma dipandangi saja. Semakin lama dipandang, semakin terasa getar di dadanya. Perasaan yang campur aduk, tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, hanya hatinya yang bicara.

“Wahai suamiku, aku telah memilihmu untuk menjadi imamku. Aku telah yakin bahwa engkaulah yang terbaik untuk menjadi bapak dari anak-anakku. Begitu besar harapan kusandarkan padamu. Begitu banyak tanggungjawab kupikulkan di pundakmu.

“Wahai suamiku, ketika aku sendiri kau datang menghampiriku. Saat aku lemah, kau ulurkan tanganmu menuntunku. Dalam duka, kau sediakan dadamu untuk merengkuhku. Dengan segala kemampuanmu, kau selalu ingin melindungiku.

“Wahai suamiku, tidak kenal lelah kau berusaha membahagiakanku. Tidak kenal waktu kau tuntaskan tugasmu. Sulit dan beratnya mencari nafkah yang halal tidak menyurutkan langkahmu. Bahkan sering kau lupa memperhatikan dirimu sendiri, demi aku dan anak-anak.

“Lalu, atas dasar apa aku tidak berterimakasih padamu, dengan alasan apa aku tidak berbakti padamu? Seberapapun materi yang kau berikan, itu hasil perjuanganmu, buah dari jihadmu. Jika kau belum sepandai da’i dalam menasehatiku, tapi kesungguhanmu beramal shaleh membanggakanku. Tekadmu untuk mengajakku dan anak-anak istiqomah di jalan Allah membahagiakanku.

“Maafkan aku wahai suamiku, akupun akan memaafkan kesalahanmu. Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah yang telah mengirimmu menjadi imamku. Aku akan taat padamu untuk mentaati Allah swt. Aku akan patuh kepadamu untuk menjemput ridho-Nya..”

Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota'ayun waj'alna lil muttaqiina imaamaa.

Ibu Dengarkan Aku (Wajib Baca)

0 comments

Saat ini Aku gembira sekali, Aku berada ditempat yang hangat dan nyaman walaupun gelap.
Tapi ah.. Itu tidak masalah, Aku tetap gembira sekali, Tuhan telah memilihkan tempat ini untukku.
Aku Bisa merasakan Ibu tersenyum,
mendengarkan suara Ibu yang lembut.
Tapi Bu, kenapa beberapa hari ini Ibu menangis..?
Malam ini Aku juga mendengar Ibu menangis, bahkan ketika tangisanmu semakin menjadi, tiba tiba Ibu memukulku, yang masih ada dalam perut Ibu. Aku Kaget sekali Bu.. Aku ingin sekali memelukmu dan bertanya kepadamu,prediksi bola
kenapa Ibu bersedih..?
Siapa yang telah membuat Ibu menangis..?
Tapi Ibu terus memukulku.. sakiiiit Bu..
Ibu.. Aku ingin bertanya, kenapa hari ini Ibu mencaci maki Aku..?
Aku bahkan tidak tahu apa salahku..?
Yang ada Ibu hanya berteriak sambil menyebutkan nama Seseorang yang Ibu katakan sebagai Ayahku, Seseorang yang kemarin memukul Ibu.
Ibu.. Aku ingin membelai Wajahmu dan mengusap air matamu, Aku ingin mengatakan Aku sayang Ibu agar Ibu tenang,
tapi tanganku masih terlalu kecil untuk bisa merangkul bahkan membelai wajahmu Bu..
Tapi Tenanglah Bu, aku benar benar akan membahagiakan Ibu saat aku tumbuh besar nanti. Aku akan menjadi jagoan kecil Ibu dan melindungi Ibu, agar tidak ada lagi yang menyakiti Ibuku.
SAAT ABORSI
“Ibu.. Kenapa seharian ini Ibu tetap menangis..?
Apa Aku berbuat salah..?
Ibu, hukumlah Aku jika Aku salah,
tapi tolong usir benda yang menarikku ini..!
Ibu dia jahat padaku, dia menyakitiku,
Ibu.. Tolong Aku.. sakiiiiit.. Ibu..
Kenapa Ibu tidak mendengar teriakanku, Bu..
Benda itu menarik kepalaku,
rasanya leherku ini mau putus,
dia bahkan menyakiti tanganku yang kecil ini,
dia terus menarik dan menyiksaku.. Sakiiit.. Oh Ibu…
tolong hentikan semua ini, aku tidak kuat kesakitan seperti ini.. Ibu.. Aku sekarat…
ABORSI SELESAI
Ibuku sayang.. Kini aku telah bersama Tuhan di-
Surga, Aku bertanya kepadaNya,
apakah Aku dibunuh..? Dia menjawab Aborsi..
Ibu, aku masih tidak mengerti apa itu Aborsi..?
Yang Aku tahu sesuatu itu telah menyakitiku dan Aku sedih Bu.. Teman Temanku di Surga bilang, kalau Aku tidak di inginkan.
Ah.. Aku tidak percaya…
Aku mempunyai Ibu yang sangat baik
dan sayang padaku.
Mereka juga berkata, karena Aku..
Ibu merasa sangat malu !
Itu Tidak benar kan Bu..? Aku kan jagoan kecil Ibu
yang akan melindungi Ibu,
kenapa Ibu harus malu..?
Aku janji tidak akan nakal dan membuat Ibu malu.
Tetapi Mereka tetap bilang padaku,
kalau Ibu sendiri yang membunuhku..!
Tidak ! Ibuku tidak akan sekejam itu,
Ibuku sangat lembut dan mengasihiku..!
Maafkan Aku Ibu…
Aku telah berusaha sekuat tenaga untuk bertahan.
Karena Aku ingin membahagiakan Ibu, tapi sekarang Tuhan telah membawaku kesini, karena kejadian itu…
Benda Itu telah menghisap lengan dan kakiku hingga putus…
dan akhirnya mencengkeram seluruh tubuh mungilku.
Ibu.. Aku hanya ingin Ibu tahu,
bahwa Aku sangat ingin tinggal bersama Ibu,
Aku tak ingin pergi. Aku sayang Ibu,
walaupun Aku belum sempat bernafas
dan melihat wajahmu Ibu..
Ibu… Aku sangat ingin mengatakan,
biarlah Aku sendiri yang merasakan…
sakitnya diperlakukan seperti itu, asal jangan Ibu.
Ibu…Maafkan Aku…
karena gagal menjadi jagoan kecil…
yang akan melindungi Ibu…
Selamat tinggal Ibu..

Pondasi Cakar Ayam

0 comments
Pondasi sistem cakar ayam terdiri dari pelat tipis yang didukung oleh pipa-pipa atau dilapangan biasa disebut dengan cakar. Pipa ini tertanam dalam tanah. Posisi pipa-pipa ini menggantung pada bagian bawah pelat. Hubungan antara pipa-pipa dengan pelat beton dibuat monolit. Kerjasama sistem yang terdiri dari pelat-cakar-tanah ini, menciptakan pelat yang lebih kaku dan lebih tahan terhadap beban dan pengaruh penurunan tidak seragam.
            Pondasi sistem cakar ayam ditemukan oleh Prof.Dr.Ir.Sediyatmo pada atahun 1961. Sistem cakar ayam digunakan pertama kali untuk pondasi bangunan menara listrik tegangan tinggi di daerah ancol. Ancol yang tanahnya berupa rawa-rawa. Selain itu, pondasi sistem cakar ayam juga banyak digunakan untuk berbagai pondasi bangunan dan perkerasan jalan raya.
            Secara umum perkerasan cakar ayam, terdiri dari pelat tipis beton bertulang tebal 10-17 cm yang diperkaku dengan pipa-pipa beton (cakar) berdiameter 120 cm, tebal 8 cm, dan panjang pipa 150 – 200 cm, yang tertanam pada lapisan subgrade, dengan harak pipa-pipa berkisar 2 – 2,5 m. Dibawah pelat beton, terdapat lapisan lean concrete setebal kurang lebih 10 cm dan lapisan sirtu setebal kurang lebih 30 cm yang ebrfungsi terutama sebagai perkerasan sementara selama massa pelaksanaan dan agar permukaan subgrade dapat rata sehingga pelat beton cakar ayam dapat dibuat di atasnya.
            Penemuan sistem cakar ayam ini telah dipatenkan di sebelas negara termasuk Indonesia. Perlindungan hak paten dimaksudkan agar orang laintidak menirunya tanpa membayar royalti kepada penemu. Dalam hal ini yang dipatenkan adalah sistemnya bukan cara membuat pelat atau pipa-pipa beton karena cara membuat kedua benda tersebut bukan penemuan baru, setiap orang bisa saja membuat kedua benda itu maka tidak pantas dipatenkan.
            Jadi yang dipatenkan dan kemudian dirahasiakan adalah sistemnya. Artinya, sistem atau cara menetukan ukuran pelat dan pipa. Karena sistemnya dipatenkan (dirahasiakan) setiap orang tidak bis membuat atau meniru desainya. Hanya si penemu sendiri Prof. Sedijatmo dan asistenya Ir.Rijanto yang mendesain pondasi cakar ayam.

APLIKASI
            Sejak ditemukan oleh Prof. Sedijatmo pada tahun 1961, sistem cakar ayam telah banyak di aplikasikan pada berbagai macam bangunan, seperti :
1)  Pondasi menara transmisi tegangan tinggi
2)  Pondasi bangunan gedung bertingkat, power station, kolam renang, gudang dan hanggar
3)  Pondasi jembatan
4)  Perkerasan bandara (Runway, Taxiway dan apron)
5)  Perkerasan jalan tol
6)  Dll
Gambar Cakar Ayam pada menara transmisi tegangan tinggi



Gambar pada saat pengeboran lubang



Gambar Cakar Ayam yang sudah diberi tulangan plat siap cor


Gambar Cakar Ayam pada perkerasan jalan


Gambar perbandingan ukuran orang dewasa dengan cakar ayam beton


Gambar Detail


Nah perlu diketahui juga di Indonesia, selain pondasi cakar ayam, terdapat pula dua buah penemuan lain yang serupa yang DICIPTAKAN OLEH PUTRA PUTRA INDONESIA, yakni pondasi sarang laba laba dan pondasi Hypar. Seperti halnya cakar ayam, kedua pondasi tersebut juga dirahasiakan dan dipatenkan. Bangga kan jadi orang Indonesia ? :D

Sekian tulas tulis saya kali ini

Semoga bermanfaat

Pengaruh Muka Air Tanah Pada Kapasitas Dukung Pondasi

0 comments
Biasanya kita bingung dengan soal-soal atau perhitungan pondasi dangkal dengan berbeda beda muka air tanahnya. Jujur saya juga awalnya bingung hehe. Ternyata kalau udah tau caranya mah gampang kok :D

Berat volume tanah itu sangat dipengaruhi oleh kadar air dan kedudukan air tanah. Oleh karena itu, hal tersebut berpengaruh pula pada kapasitas dukungnya.




1)  Jika muka air tanah sangat dalam dibandingkan dengan lebar pondasi atau z>B, dengan z adalah jarak muka air tanah dibawah dasar pondasi (Lihat gambar A), nilai γdalam suku ke-2 dari persamaan kapasitas dukung yang dipakai adalah γb atau γd, demikian pula dalam suku persamaan ke-3 dipakai nilai berat volume basah γb atau kering γd. Untuk kondisi ini parameter kuat geser yang digunakan dalam hitungan adalah parameter kuat geser dalam tinjauan tegangan efektif (c’ dan φ’)



1)  Bila muka air tanah terletak di atas atau sama dengan dasar pondasi (Lihat gambar B), berat volume efektif atau berat volume apung (γ’), karena zona geser yang terletak di bawah pondasi sepenuhnya terendam air. Pada kondisi ini, nilai Po pada suku persamaan ke-2 menjadi :
Po = γ’ (Df – dw) + γbdw
Dengan γ’ = γsat - γw dan dw = kedalaman muka air tanah
2)  Jika muka air tanah dipermukaan atau dw = 0, maka γpada suku persamaan ke-2 digantikan dengan γ’, sedangkan γ pada suku persamaan ke-3 juga dipakai berat volume apung (γ’).


1)  Jika muka air tanah terletak pada kedalaman z dibawah dasar pondasi (z<b) (Lihat gambar C). Nilai γpada suku persamaan ke-2 digantikan dengan γb bila tanahnya basah, dan γd bila tanahnya kering. Karena massa tanah dalam zona geser sebagian terendam air, berat volume tanah yang diterapkan dalam persamaan kapasitas dukung suku ke-3 dapat didekati dengan,
γrt = γ’ + (Z/B)( γb - γ’)
dengan γrt = berat volume tanah rata-rata


Jika kurang mengerti mohon sampaikan pada kolom komentar

Semoga bermanfaat 

Istilah Dalam Beton Teknik Sipil

0 comments
Buat temen temen yang masih belajar, mungkin kita sering mendengar beberapa istilah dalam beton. Apa itu beton ? Apa itu bekisting ?
Nah disini ada beberapa daftar istilah yang biasa kita jumpai pada beton.

Daftar Istilah :
1. Acuan (bekisting) adalah suatu sarana pembantu struktur beton untuk pencetak
beton sesuai dengan ukuran, bentuk, rupa ataupun posisi yang direncanakan.
2. Agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah dan kerak
tungku besi, yang dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk
membentuk suatu beton semen hidraulik atau adukan.
3. Agregat Ringan adalah agregat yang dalam keadaan kering dan gembur mempunyai
berat 1100 kg/m3 atau kurang.
4. Agregat Halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi ‘alami’ bantuan atau
pasir yang dihasilkan oleh inustri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0
mm.
5. Agregat Kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi ‘alami’ dari bantuan atau berupa
batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir
antara 5-40 mm.
6. Adukan adalah campuran antara agregat halus dan semen portland atau sembarang
semen hidrolik yang lain dan air.
7. Angker adalah media untuk mengikat dalam suatu sambungan beton pracetak.
8. Bahan Tambahan adalah suatu bahan berupa bubukan atau cairan, yang dibubuhkan
kedalam campuran beton selama pengadukan dalam jumlah tertentu untuk merubah
beberapa sifatnya.
9. Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat
halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk masa padat.
10. Beton Bertulang adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan
yang tidak kurang dari nilai minimum, yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan
direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua material bekerja bersama-sama
dalam menahan gaya yang bekerja.
11. Beton-Normal adalah beton yang mempunyai berat isi 2200- 2500 kg/m3
menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah yang tidak menggunakan
bahan tambahan.
12. Beton Praktekan adalah beton bertulang yang telah diberikan tegangan dalam
untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat beban kerja.
13. Beton Pracetak adalah elemen atau komponen beton tanpa atau dengan tulangan yang
dicetak terlebih dahulu sebelum dirakit menjadi bangunan.
14. Beton Ringan Struktur adalah beton yang mengandung agregat ringan yang mempunyai
berat isi tidak lebih dari 1900 kg/m3.
15. Beton Polos adalah beton tanpa tulangan atau mempunyai tulangan tetapi kurang
dari ketentuan minimum.
16. Berat Jenis adalah perbandingan antara berat dan volume suatu material (misalnya:
beton).
17. CGS adalah standar internasional terkecil dalam ukuran metrik (dalam sentimeter).
18. Dowel adalah material penghubung antara 2 (dua) komponen struktur.
19. Deking adalah beton tahu untuk pedoman ketebalan beton.
20. Faktor Air Semen (Fas) adalah perbandingan antara jumlah semen dan air pada beton.
21. Konstruksi Batu adalah pasangan batu yang berfungsi sebagai elemen konstruksi
dengan kekuatan tekan > 100 kg/cm2.
22. Konstruksi Beton adalah beton yang berfungsi sebagai elemen konstruksi
23. Kabel adalah susunan material yang digunakan dalam media penarikan beton
pratekan, biasanya disebut ‘tendon’.
24. Mks adalah standar internasional terbesar dalam ukuran metrik (meter).
25. Perancah (Scaffolding) adalah suatu struktur (kerangka) sebagai (1) sarana kerja bagi
pekerja untuk melakukan tugas pada ketinggian tertentu dan (2) penyangga acuan
beton yang berfungsi mencegah terjadinya perubahan posisi acuan dari posisi yang telah
ditentukan
26. Sengkang adalah tulangan yang digunakan untuk menahan tegangan geser dan
torsi dalam suatu komponen struktur, terbuat dari batang tulangan, kawat baja atau
jaring kawat baja las polos atau deform.
27. Segregasi adalah pengelompokan agregat yang homogen pada adukan beton, dimana
agragat kasar terpisah dengan agregat halus.
28. Tulangan adalah batang baja berbentuk polos atau defon atau pipa yang berfungsi
untuk menahan gaya tarik pada komponen struktur, tidak termasuk tendon prategang,
kecuali bila secara khusus diikut sertakan.
29. Tulangan Polos adalah batang baja yang permuakaan sisi luarnya rata tidak
bersirip atau berukir.
30. Tulangan Deform adalah batangan baja yang permukaan sisi luarnya tidak rata, tetapi bersirip, atau berukir.

UANG 100 RIBU RUPIAH

0 comments



Seorang guru mengangkat uang 100 ribu rupiah di depan murid-muridnya.
Lalu ia bertanya: "Siapa yang mau uang ini?"
Semua murid mengangkat tangan mereka, tanda ingin.....
Kemudian guru itu meremas uang 100 ribu itu dengan tangannya dan kembali bertanya : "Sekarang siapa yang mau uang ini?"
Kembali semua murid mengangkat tangannya.

Selanjutnya ia melemparkan uang itu kelantai dan menginjak-injaknya dengan sepatunya, sampai uang itu jadi kotor. Setelah betul-betul kotor oleh debu ia berkata : "Sekarang siapa yang mau uang ini?"
Tetap saja seluruh murid mengacungkan tangan mereka.

Saat itulah sang guru memasukkan pelajarannya : "Inilah pelajaran kalian hari ini. Betapapun kalian berusaha merubah bentuk uang ini tidak akan berpengaruh kepada nilainya. Bagaimanapun kalian dihinakan, diremehkan, direndahkan, dilecehkan, dinistakan ataupun bahkan difitnah, kalian harus tetap yakin bahwa nilai hakiki kalian tidak akan pernah tersentuh. Ketika itu kalian akan tetap berdiri kokoh setelah terjatuh. Kalian akan memaksa seluruh orang untuk mengakui harga dirimu. Bila kalian kehilangan kepercayaan terhadap diri kalian sendiri dan nilainya, saat itulah kalian kehilangan segala-galanya.."



Semoga Bermanfaat



https://www.facebook.com/photo.php?fbid=943874695622828&set=a.183285908348381.44228.100000009206629&type=1&fref=nf

PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE MENGGUNAKAN METODE MAYERHOFF

1 comments

PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE MENGGUNAKAN METODE MAYERHOFF
Dilakukan analisis daya dukung pondasi berdasarkan dimensi pondasi yang telah ditentukan dan karakteristik tanah yang telah diperoleh dari hasil penyelidikan tanah.
Pada perhitungan daya dukung tiang ini saya merencanakan menggunakan pondasi tiang bor dengan diameter 1 m. Karakterisrik tanah yang digunakan berdasarkan data uji N-SPT yang diapat dari penyelidikan tanah dengan kedalaman pondasi 26 m.
Daya dukung ultimate diperoleh dengan cara menambahkan daya dukung selimut dengan daya dukung ujung tiang.
Qu = Qb + Qs 
Keterangan
Qu                  = Daya dukung ultimit tiang
Qb          = Daya dukung ujung tiang
Qs          = Daya dukung selimut tiang                

                 


Perhitungan Daya Dukung Ujung Tiang (Qb)
Berikut ini contoh perhitungan daya dukung ujung tiang berdasarkan data N-SPT DBIII menggunakan rumus.
Qb = Ab x (38N_) x Lb /d ≤  Ab x (380N_) 
Dimana :
Qb        = daya dukung ultitmit ujung tiang (KN)


Ab        = luas penampang ujung tiang bor (m2)

N_        = rata-rata nilai N-SPT dari daerah antara 8D di atas ujung tiang
               dan 4D dibawah ujung tiang.
D          = diameter pondasi.

Lb        = kedalaman penetrasi tiang pada lapisan ujung tahanan
               (tanah keras)
Perhitungan     diatas harus sudah dikalikan faktor sensifitas CN 0,4 sampai 1,0.
Maka,
D           = 1 m
Ab         = ¼ x 3,14 x 12
                 = 0,785 m2
N 8D     = (5+4+4+9)/4
             = 5,5
N 4D     = (26+15)/2
             = 20,5
N_        = (5,5 + 20,5)/2
            = 13
            = 13 x 0,4 -----> CN faktor sensitivitas
            = 5,2
Maka
Qb       = Ab x (38 N_) x Lb /d ≤  Ab x (380 N_ )
           = 0,785 (38 x 5,2) x (1/1)  0,785 (380 x 5,2)
           = 155,116 KN  1551,16 KN ok !
           = 155,116 / 9,81
           = 15,81 ton

Perhitungan Daya Dukung Selimut Tiang (Qs)
Untuk menghitung daya dukung selimut, dengan cara menghitung daya dukung setiap lapisan, dengan menggunakan rumus.
Qs        = Nrata-rata x Aselimut
Qs        = (Nlapisan 1 x Alapisan 1) + (Nlapisan 2 x Alapisan 2) ... N
A.  Qs lapisan 1
Qs        = 9 x (π×d×t)
Qs        = 9 x (3,14 x 1 x 2)
Qs        = 56,52 ton
B.   Qs lapisan 2
Qs        = 14 x (π×d×t)
Qs        = 14 x (3,14 x 1 x 2)
Qs        = 87,92 ton
C.  Qs lapisan 3
Qs        = 10 x (π×d×t)
Qs        = 10 x (3,14 x 1 x 2)
Qs        = 62,8 ton
D.  Qs lapisan 4
Qs        = 13 x (π×d×t)
Qs        = 13 x (3,14 x 1 x 2)
Qs        = 81,64 ton
E.   Qs lapisan 5
Qs        = 5 x (π×d×t)
Qs        = 5 x (3,14 x 1 x 2)
Qs        = 31,4 ton
F.   Qs lapisan 6
Qs        = 4 x (π×d×t)
Qs        = 4 x (3,14 x 1 x 2)
Qs        = 25,12 ton
G.  Qs lapisan 7
Qs        = 4 x (π×d×t)
Qs        = 4 x (3,14 x 1 x 2)
Qs        = 25,12 ton
H.  Qs lapisan 8
Qs        = 9 x (π×d×t)
Qs        = 9 x (3,14 x 1 x 2)
Qs        = 56,52 ton
I.     Qs lapisan 9
Qs        = 15 x (π×d×t)
Qs        = 15 x (3,14 x 1 x 2)
Qs        = 94,2 ton
J.     Qs lapisan 10
Qs        = 26 x (π×d×t)
Qs        = 26 x (3,14 x 1 x 2)
Qs        = 163,28 ton
Maka,

Qs        = lapisan 1 + lapisan 2 + lapisan 3 + lapisan 4 + lapisan 5 + lapisan
            6 + lapisan 7 + lapisan 8 + lapisan 9 + lapisan 10
            = 684,2 x 0,4 ------>  CN faktor sensitivitas
            = 273,808 ton
Setelah didapat Qb dan Qs lalu dimasukkan ke persamaan
Maka,
Qu       = Qb + Qs
            = 15,81 + 273,808
            = 289,618 ton
Nah jadi daya dukung ultimit tiang didapat 289,618 ton.
Jika beban lebih kecil dari 289 ton. Lebih baik dimensi tiang bor dikecilkan agar lebih
efektif, efisien dan harganya tidak membengkak atau murah hehe